Assalamu'alaikum Wr Wb
Selamat siang sobat blogger semua. Jumpa lagi dengan saya disini. Kali ini saya mau sedikit cerita+curhat aja. Masih mengenai rutinitas harian seorang Arif. Yups,saya adalah seorang pelajar kelas 2. Dan yang sudah pasti,rutinitas hariannya adalah sekolah dan belajar. Memang,kata orang sekolah itu penting. Kata orang sekolah itu harus setinggi tingginya. Bahkan kalo kata pepatah "Carilah ilmu sampai kenegeri Cina" (gillaa..gak kejauhan tuu...modall gedhee.. hahahha)
Yups,namanya juga cuma pepatah,jadi ya bisa dijadiin panutan ataupun dihiraukan. Tergantung tiap individunya milih yang mana. Kalau menurut pepatah itu maksudnya kita harus mencari ilmu walalaupun jauh tempatnya. Yang jadi pikiran di otak saya itu,salah satu cara mencari ilmu tadi kan kebanyakan lewat 'sekolah' . Iya kagakk?? lalu apa sih yang kita lakuin di sekolah? Apa untungnya? Tujuan kita sekolah itu apa?
Yang jadi pembahasan saya kali ini adalah Tujuan Kita Sekolah . Yups,apa sih tujuan kita sekolah? Mencari Ilmu? Mencari Nilai? atau cuma formalitas biar dianggap gak kuno?
Ya,itu yang muncul di benak saya kali ini. Sebenarnya kalau kita mengikuti isi pepatah diatas, yang kita cari adalah ILMU. Tapi nyatanya, Sekarang ini yang kita cari bukan ILMU melainkan NILAI. Semua diukur dengan nilai. Nilai kurang dari standar selalu dianggap bahwa orang yang mendapat nlai di bawah tadi adalah orang yang 'bodoh' . Padahal mereka belum tahu bahwa itulah hasil usaha mereka,dan itulah titik pembuktian mengenai seberapa banyak ilmu yang mampu mereka serap. Dan itulah hasil murni pemikiran mereka.
Sementara itu,orang yang mendapat nilai diatas batas minimal tadi dianggap orang yang 'pandai' .Padahal belum tentu itu murni hasil pemikiran mereka sendiri. Belum tentu itu hasil kerja keras mereka sendiri. Banyak dari mereka mendapat kan 'nilai diatas' tadi karena hal hal yang tidak baik ataupun tidak jujur. Ya, mereka melakukan itu hanya untuk mendapat 'nilai' yang baik. Bukan untuk mendapatkan Ilmu yang baik.
Lalu,apa sih sebenarnya masalahnya itu? ya,sekarang saya hanya ingin menceritakan keluh kesah saya mengenai hal diatas. Kenapa pasalnya,disini saya masih sangat bingung mengenai hal diatas. Bayangkan saja,nilai disini lebih berarti dibanding ilmu yang kita peroleh. Bayangkan saja,kita sekolah dari PAUD/TK sampai kuliah pun semua tergantung nilai yang kita peroleh. Lalu apa gunanya sekolah? toh kalaupun cuma mencari nilai banyak cara untuk memanipulasi nilai kan (hehe bukannya ngajak memanipulasi nilai lhoo..hanya sekedar memberi tau) . Betul gak? nilai selalu yang mereka cari. Gak peduli seberapa paham mereka soal materi ilmu tadi. Gak peduli seberapa bergunanya ilmu tadi. Yang mereka pikir hanyalah berapa nilai yang mereka dapat.
Ya,itu semua berasal dari sistem pendidikan yang diterapkan di negara kita ini. Entah,apa sih yang mereka (pejabat pendidikan) pikirkan mengenai pendidikan di negara kita ini. Kalau yang mereka cari hanyalah nilai,kenapa tidak sekalian aja dari dulu mereka membuat ijazah palsu untuk semua siswa di negara kita. Biar terkesan bahwa semua orang di negara ini termasuk orang yang cerdas. hahahaha penipuan besar-besaran gituu. Ya tapi itu sudah cocok sekali dengan yang saya maksud bukan? kalau hanya mementingkan 'nilai' semata.
Ya,memang terkesan berlebihan. Tapi itu hanya pendapat saya. Lalu,bagaimana dengan yang bersekolah untuk mencari ilmu? Memang sistem dinegara kita ini,nilai lebih diutamakan. Tapi yang menjadi unek-unek saya adalah mengenai para pencari ilmu. Bukan pencari nilai. Mereka selalu rajin belajar dan belajar. Demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Otomatis,bila ilmu sudah mereka dapatkan,insyaallah nilai pun mudah untuk diperoleh. Lalu apa masalahnya? Disini saya hanya berpendapat saja. Mungkin banyak diantara guru-guru kita yang setiap mengajar materi selalu susah untuk kita pahami. Namun,mereka tidak peduli akan hal itu. Tapi terkadang ada juga guru yang peduli dengan itu.
Menurut saya,guru-guru yang kurang peka terhadap kemampuan murid dalam memahami ilmu itu lah yang sering menjadikan para pencari ilmu kewalahan dan kalah dengan para pencari nilai. Ya,para pencari ilmu biasanya memehami materi sampai dia benar-benar paham dan mengerti akan suatu materi tadi. Bukan mengikuti materi guru yang terlalu cepat. Mereka selalu berfikir kritis terhadap sesuatu yang baru dan belum mereka kenal. Dan pastinya,demi mendapatkan ilmu tadi mereka rela lembur hanya untuk memahami materi express dari guru.
Ya,semua itu dilakukan juga demi mendapat nilai. Tapi mereka bisa dibilang lebih usaha dan lebih mengandalkan kemampuan mereka sendiri, bukan seperti para pencari nilai semata yang hanya mengandalkan kemampuan orang lain dan mengandalkan skill mencontek (wooow,,mencontek pun perlu skill...ckckck gilaaa) . Memang,semua itu didassari isstem pendidikan di negara ini yang haya berfokus pada nilai.
Senadainya saja,disini ujian dilaksanakan masing-masing individu? maksudnya 1 siswa itu satu pengawas,dan ujian dilakukan secara bergantian? memang waktu yang diperlukan lebih banyak,tanaga pun lebih banyak dikuras. Tapi apa hasilnya? disini adalah kemampuan individu dan niat untuk sukses lah yang benar-benar diuji. Hasil yang diperoleh pun dijamin lebih jujur dari pada ujian bersama. Dan kualitas individu di negara ini pun menjadi berkali kali lebih meyakinkan. Bukan hanya dari nilai,tetapi juga dari segi kemampuan dan skill pemikiran tiap individu pasti menjadi lebih baik. Dan itu pun juga akan berimbas pada negara kita ini. Kemajuan pada tiap individu akan sangat berperan untuk negara berkembang seperti kita. Skill meningkat,pola pikir meningkat, SDA yang sudah mencukupi, lalu nanti keahlian yang dimiliki indivisu tadi akan sangat berpengaruh. Negara pun akan menjadi negara yang lebih makmur. RAKYAT SEJAHTERA,NEGARA BAHAGIA. Betull gak?
Ya memang ini hanyalah pendapat dari sorang siswa yang kurang ilmunya yang juga merasa dirugikan oleh sistem itu. Semoga orang yang merasa berwenang mampu mendengar aspirasi dari seorang siswa ini. Mudah-mudahan negara ini mampu menjadi lebih baik.
DAN BUAT BAPAK MENTRI PENDIDIKAN,KAMI PARA SISWA MOHON ADANYA PENGERTIAN KEPADA KAMI,PARA SISWA YANG KEMAMPUAN OTAKNYA MASIH JAUH DIBAWAH RATA-RATA UNTUK MENCAPAI STANDAR MINIMAL DARI ANDA
JADI,BERIKANLAH TOLERANSI KEPADA KAMI JUGA
Mungkin sekian dulu isi hati saya. Mohon maaf bila kata-kata saya ada yang tidak berkenan dihati sobat semua. Disini saya hanya sebatas bergbagi isi hati saya. Semoga bermanfaat. Amin
NB: INI Hanya sebatas berbagi isi hati saya saja,namun bila ada sobat yang juga merasakan hal yang sama/ pemikiran yang sama dengan saya, mari kita buat surat/opini/saran untuk bapak menteri agar memberi toleransi kepada kita. Ya walaupun hanya sebatas postingan atau harapan,mudah-mudahan beliau mendengar kita.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
kalo saya... angkat tangan aja lah, ahahaa
ReplyDeletehidup tuh ngga serumit itu kok, biasanya mereka biar lbih gampang memang pake pelicin, nilai bisa dibeli, tapi ilmunya cuman seberapa aja, conth aja dokter bnyak yg malpraktek, dan contoh lain ahahaaa...
mgkin yg sadar atau mengerti cuman bbrapa aja, yg lain masa bodoh dgn teguran dan lain2, yg penting heppi . .
ckckck.. semoga selalu lebih baik ^^
komen saya panjang tapi ngga berarti, ahahaa
@elang ajib:hehe makasih mas elang
ReplyDelete@Ladida: wew,panjang tapi penuh inspiorasi mass,.,hehe makasih ya atas pendapatnya,.,itulah manusia di negara kita saat ini mass,.,mereka pikir semua bisa dibayar dengan uang